29/03/2024

Kontribusi dan Trend Komoditas Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah Provinsi Sumatera Selatan

Pusat Penelitian Karet Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Rabu, 15 November 2023

Upaya menyikapi kelangsungan dan kemajuan inovasi riset sektor perkebunan terus dilakukan dengan menindaklanjuti program riset unggulan berjudul “Kontribusi dan Trend Komoditas Perkebunan dalam Pengembangan Wilayah Sentra Perkebunan” yang menjadi fokus Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) selaku anak perusahaan untuk unggul dan berdaya saing demi keberlanjutan hulu hilir komoditas perkebunan di skala domestik dan internasional.

Pusat Penelitian Karet (PPK) sebagai satu-satunya lembaga riset RPN yang memiliki sumber daya peneliti handal di bidang perkaretan ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan FGD yang membahas ruang lingkup prospek, kebijakan dan eksistensi kinerja stakeholder terkait pengembangan perkebunan karet dalam negeri khususnya sentra kebun karet di Sumatera Selatan.

Kegiatan FGD yang berlangsung di Gedung Aula Hevea PPK Sembawa diikuti setidaknya oleh 151 peserta termasuk 30 orang peserta yang hadir secara daring. Kehadiran peserta FGD mewakili unsur pemerintah yang terdiri dari Holding Perkebunan PTPN III, PT Perkebunan Nusantara 7, Kementerian Pertanian, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Penelitian Pembangunan Daerah, Badan Perencanaan Statistik, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, Agraria Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional, Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perdagangan, Dinas Perindustrian, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Pusat Penelitian Teh Kina (PPTK), Pusat Penelitian Kopi Kakao Indonesia (PPKKI), Pusat Penelitian Pengembangan Gula Indonesia (P3GI), Otoritas Jasa Keuangan serta Perbankan milik negara dan daerah. Selain itu, peserta dari berbagai lembaga lainnya seperti perusahaan perkebunan, perusahaan pupuk, perusahaan minyak dan gas, produsen manufaktur juga hadir bersama Civitas Akademika, Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO), Asosiasi Petani Karet Indonesia (APKARINDO) dan perwakilan petani karet Unit Pengolahan Pemasaran Bokar (UPPB) juga hadir mengikuti serangkaian agenda acara dengan topik yang dibagi dalam tiga sesi diskusi ini.

Kearifan lokal khas daerah Kabupaten Banyuasin mengawali pembukaan FGD ini dengan pentas kesenian tari “Mantang Para”, yang seakan menceritakan kesan tentang aktifitas berkebun karet dilakukan dengan penuh semangat dan riang gembira. Kepala Pusat Penelitian Karet Dr. Suroso Rahutomo dalam sambutannya mengemukakan bahwa FGD sangat diperlukan untuk mendukung langkah strategis sebagai solusi pengembangan industri karet melalui ruang diskusi. Hal tersebut senada dengan Dr. Misnawi selaku SEVP Operasional II RPN yang menyatakan pentingnya kesinambungan dalam peningkatan produktivitas kebun secara maksimal dengan mengupayakan aspek peran sumber daya yang ada.

Pertemuan ini berlangsung dinamis dengan keaktifan peserta menyampaikan ide, gagasan dan pertanyaan kepada narasumber pada setiap sesi diskusi. Pada akhirnya diperoleh rumusan hasil FGD yaitu :

Komoditas karet berkontribusi sebagai sumber mata pencaharian bagi 2,33 Juta keluarga, devisa negara US$ 3,65 M, serta produk yang bernilai ekologis. Akan tetapi perkembangan harga karet alam dunia selama dekade terakhir mengalami stagnan rendah, yang disebabkan oleh dampak pandemi, post pandemic, dan perubahan iklim. Selain itu, adanya serangan penyakit gugur daun pestalopsiosis telah berdampak sangat signifikan terhadap produksi, produktivitas dan kualitas karet. Kondisi serangan penyakit ini pun telah menyebabkan kebun karet yang produktif menjadi tidak produktif, terlebih pada kondisi kebun karet yang sudah tidak produktif (tua). Disisi lain, konsumsi karet nasional dan global cenderung terus mengalami kenaikan. Dengan dinamika kinerja on farm dan perdagangan berimplikasi menyebabkan banyak industri pengolahan karet memenuhi bahan baku berasal dari impor untuk memenuhi konsumsi nasional dan global, untuk menghindari atau mengurangi hal tersebut perlunya dilakukan beberapa upaya dalam keberlanjutan karet rakyat di Indonesia dan dibutuhkan strategi berupa program peremajaan sesuai GAP, peningkatan protas, perbaikan harga dan compliance terhadap berbagai barrier pasar luar negeri (Sustainability dan Regulasi EU Deforestation).

Pembangunan perkebunan di Sumatera Selatan sejalan dengan visi misi “Provinsi Sumatera Selatan Maju untuk Semua” Membangun Sumatera Selatan Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Mendukung Sektor Pertanian, Industri, dan UMKM yang Tangguh untuk Mengatasi Pengangguran dan Kemiskinan Baik di perkotaan maupun di Pedesaan. Peran strategis komoditas perkebunan di Provinsi Sumatera Selatan terlihat dari trend dan kontribusi nilai ekspor perkebunan berada di urutan kedua sebagai komoditas ekspor tertinggi adalah Karet dan barang dari Karet dengan nilai sebesar US$1.465,12 juta (19,32 persen). Sumatera Selatan dikenal sebagai penghasil karet terbesar di Indonesia pada tahun 2022 dan dilanjutkan Sumatera Utara, Jambi, serta Riau, dengan total produksi karet alam Indonesia adalah 3,14 juta. Dari segi konsumsi tahun 2021, industri karet hilir terbesar pada konsumsi industri ban sebesar 248.598 ton (28%), dilanjutkan dengan MRG (15%), alas kaki (11%), dan ban vulkanisir (11%). Jadi hasil dari karet 80% diekspor, dan 20% untuk industri ban.

Adapun berbagai tantangan yang dihadapi pelaku usaha karet alam saat ini yaitu terbatasnya akses pembiayaan, kesiapan digital, akses pemasaran, serta kemauan untuk mengembangkan. Dalam menanggulangi hal tersebut diperlukan beberapa upaya seperti replacement tanaman tua dengan klon unggul, pada teknologi yang dikembangkan berupa inovasi pembuatan lateks pekat secara pendadihan dan produk hilir yang seperti dalaman bola (bliter), busa alam, sebutret dan karet gelang. Pada diskusi FGD ini juga terdapat diskusi mengenai Perbankan mempertimbangkan harga komoditas karet untuk pemberian kredit, karena terkait kemampuan pengembalian kredit oleh petani. OJK akan mempelajari skema kredit terbaik untuk petani karet. Perbaikan harga di sektor hulu perlu ditarik pengembangan sektor hilirnya. Selain itu dalam pemasaran karet dapat melalui UPPB sebagai alternatif menjual karet dengan harga yang lebih tinggi. Puslit Karet berkomitmen melakukan pembinaan ke petani untuk dapat melakukan hilirisasi agar dapat meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan karet menjadi produk/barang jadi.

PT Riset Perkebunan Nusantara selaku pengarah dalam pelaksanaan kegiatan FGD ini, mengapresiasi dukungan dan partisipasi para pihak termasuk mitra kerja Pusat Penelitian Karet yang membantu FGD berjalan dengan lancar.

PT Riset Perkebunan Nusantara mengucapkan terima kasih kepada Holding Perkebunan PT PN III atas kepercayaannya dan terselenggaranya serangkaian acara sehingga hasil kegiatan riset unggulan ini dapat tercapai dengan baik. Komitmen bersama tentunya menjadi penting untuk kemajuan Perusahaan demi mengapai tujuan dari seluruh bentuk dan upaya pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan core value AKHLAK, BUMN untuk Negeri.

Acara ini juga diliput berbagai media cetak maupun elektronik seperti :
https://www.akselnews.com/riset-perkebunan-nusantara-sebut-sawit-primadona-produksi-karet-turun-karena-ini/
https://sumselupdate.com/fgd-temukan-solusi-terkait-perkebunan-di-sumsel/
https://sumeks.disway.id/read/687419/fgd-kontribusi-dan-tren-komoditas-diharap-bisa-berikan-solusi-masalah-perkebunan
https://www.rri.co.id/daerah/445099/produksi-karet-makin-turun-rpn-perlu-solusi-segera?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=general_campaign

Kerja Sama PT Riset Perkebunan Nusantara dengan PIESAT Information Technology

Bogor- 25 Maret 2024, Kantor Direksi PT Riset Perkebunan Nusantara mendapat kunjungan dari Direktur PIESAT Information Technology, Zhang Jing. Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Direktur PT RPN, Iman Yani Harahap; SEVP Operation I, Tjahjono Herawan; SEVP Operation II, Misnawi; Kepala Divisi Produksi Operation II, Erwin Prastowo dan Kepala Divisi Operasional Riset, Sri Wening. 

PIESAT merupakan perusahaan Internet Satelit terkemuka di Tiongkok yang memiliki platform layanan cloud penginderaan jauh dan informasi geografis pertama PIE-Engine yang mewujudkan lokalisasi perangkat lunak dasar penginderaan jarak jauh. 

Dalam sambutannya, Direktur PT RPN mengatakan “Penelitian adalah inti bisnis kami yang menyumbang sekitar 90% dari total pendapatan kami, terutama dari penjualan produk dan teknologi, serta layanan bisnis. Oleh karena itu, agar pertumbuhan bisnis perusahaan tetap berjalan, kami harus selalu menyempurnakan produk dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan saat ini, serta mengoptimalkan potensi kolaborasi penelitian dengan pihak lain.”

Pada kunjungan tersebut, Zhang Jing menanggapi isi sambutan Direktur PT RPN yaitu “Kami dapat memberikan solusi menyeluruh untuk aplikasi informasi spasial seperti produk perangkat lunak dasar, desain dan pengembangan sistem, dan layanan cloud penginderaan jauh untuk pemerintah, perusahaan, universitas, dan departemen terkait lainnya”.

PIESAT telah melaksanakan dan berpartisipasi dalam serangkaian proyek strategis nasional yang besar. Tujuan mereka adalah melayani industri di bidang sumber daya alam, lingkungan ekologi, manajemen darurat, meteorologi, kelautan, pemeliharaan air, pertanian, dan industri lainnya.

Kunjungan tersebut diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Riset Perkebunan Nusantara dan PIESAT Information Technology tentang Peningkatan Efisiensi Pengelolaan Perkebunan Melalui Kegiatan Riset dan Komersialisasi Pemanfaatan Data Satelit.

Dengan adanya MoU ini, harapannya dapat melaksanakan kegiatan yang direncanakan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan perkebunan melalui penelitian dan komersialisasi, dengan tetap memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

---

Keterangan Lebih Lanjut:

Divisi Sekretariat

PT Riset Perkebunan Nusantara

Ponsel: +6285361031099 Email: rpn@rpn.co.id

PRESIDEN RI MERESMIKAN PABRIK PERTAMA MINYAK MAKAN MERAH YANG MERUPAKAN HASIL INOVASI RISET DARI PT RPN-PPKS

Kamis (14/03), Presiden Republik Indonesia meresmikan Pabrik Minyak Makan Merah (3M) Pertama yang berlokasi di Pagar Merbau Kab Deli Serdang, Sumatera Utara. Rombongan yang ikut serta dalam peresmian ini diantaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Basuki Hadimuljono), Menteri Koperasi dan UMKM (Teten Masduki), Direktur Utama Holding PTPN III (Persero) (Abdul Ghani), Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara (Iman Yani Harahap), SEVP Research, Innovation and Sustainability PT RPN(M. Edwin S. Lubis), SEVP Operation II PT RPN (Misnawi), Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit - PT RPN (Winarna),  

PJ Gubernur Sumatera Utara (Hassanudin) dan Bupati deli Serdang (Ali Yusuf) serta rombongan lainnya.

Pabrik minyak makan merah ini merupakan pabrik pertama di Indonesia yang merupakan hasil inovasi anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara, yakni
PT Riset Perkebunan Nusantara-Cabang Pusat Penelitian Kelapa Sawit, dimana dalam pelaksanaannya dibawah naungan komando Menteri Koperasi dan UMKM dan dalam pengelolaannya dilaksanakan oleh Koperasi Pujakesuma.

Harapan Menteri Teten kedepannya, setiap 1000 hektar perkebunan kelapa sawit, harus dilengkapi dengan pabrik Minyak makan Merah. Sesuai dengan arahan Presiden Republik  Indonesia, Joko Widodo, dimana hilirisasi kelapa sawit menjadi Minyak Makan Merah oleh koperasi ditujukan untuk memastikan agar petani semakin sejahtera melalui minyak goreng sehat dengan harga terjangkau. Pabrik ini adalah satu dari tiga pilot projek Minyak Makan Merah yang bekerja sama dengan PTPN.

Pada kesempatan tersebut Peneliti Minyak Makan Merah PT RPN-PPKS (Frisda Rimbun Panjaitan dan tim) juga turut memberikan penjelasan tentang manfaat minyak makan merah bagi kesehatan serta bagaimana rancang bangun pabrik tersebut bekerja menghasilkan Minyak Makan Merah yang bersumber dari CPO kelapa sawit, dengan harapan minyak makan merah ini memiliki harga yang lebih kompetitif dan sebagai alternatif minyak makan sehat sehingga dapat menjadi solusi atas masalah stunting.

                                                                     ---

Keterangan Lebih Lanjut

PT RPN-Pusat Penelitian Kelapa Sawit
Telp : 061 7862477

Email : admin@iopri.org

PT Riset Perkebunan Nusantara : Optimalisasi Kinerja Melalui Inovasi Riset dan Bisnis dengan Tata Kelola Risiko yang Efektif dan Efisien

Dalam rangka menyusun dan memantapkan rencana kinerja di tahun 2024, PT Riset Perkebunan Nusantara mengadakan Rapat Koordinasi pada 27-28 Februari 2024 dengan tema “Optimalisasi Kinerja Melalui Inovasi Riset dan Bisnis dengan Tata Kelola Risiko yang Efektif dan Efisien”. Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara  PTPN III (Persero), Mahmudi; Komisaris Utama PT Riset Perkebunan Nusantara, Sjukrianto Yulia; Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara, Iman Yani Harahap; SEVP Operation I, Tjahyono Herawan; SEVP Operation II, Misnawi; SEVP Business Support, Edy Suprianto; SEVP Riset, Inovasi dan Sustainability, M. Edwin Syahputra Lubis; beserta seluruh jajaran Kepala Pusat Penelitian Lingkup PT RPN, Wakil Kepala PPKS, Kepala Divisi, Kepala Bagian dan Kepala Sub Divisi PT RPN.

“PTPN Grup telah berkomitmen untuk menggunakan produk dan pengawalan bisnis dari PT RPN. Untuk itu, Direktorat Produksi dan Pengembangan siap untuk mendukung upaya PT RPN dalam menawarkan produk-produknya di lingkungan PTPN Grup” ujar Mahmudi, Direktur Produksi dan pengembangan Holding PTPN III (Persero).

Hal tersebut didukung dan sejalan dengan sambutan Komisaris Utama PT RPN yang mengutarakan apresiasinya kepada PT RPN karena telah banyak mencari peluang-peluang bisnis baru, dan aware akan hal tersebut.   Dukungan serta apresiasi dari DPP Holding beserta Komisaris PT RPN disambut dan diterima dengan hangat oleh Direktur PT RPN, sebagaimana paparannya yang menyatakan bahwa memang terdapat peningkatan-peningkatan kinerja, dan untuk mendapatkan pencapaian pendapatan yang terus meningkat setiap tahunnya bukanlah hal yang mudah apabila tidak ada komitmen dari semua pihak dan usaha mempertahankan.

Semangat serta integritas untuk mewujudkan peningkatan kinerja serta pencapaian-pencapaian yang akan diperoleh oleh PT RPN ditunjukkan melalui penandatangan Komitmen Bersama antara Direktur PT RPN dengan Senior Executive Vice President, Kepala Pusat Penelitian Lingkup PT RPN, serta Kepala Divisi PT RPN.

Rangkaian acara tersebut juga diisi dengan penyampaian penghargaan kepada peneliti berprestasi PT Riset Perkebunan Nusantara. Melalui proses penilaian yang telah dilakukan oleh dewan juri maka diperoleh 3 peneliti terbaik yaitu: Lina Fatayati Syarifa dari Pusat Penelitian Karet; Restu Wulansari dari Pusat Penelitian Teh dan Kina serta Rizka Tamania Saptari dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit.

Sebagai Perusahaan yang berbasis riset, pemberian apresiasi atas kinerja terbaik sangatlah berarti guna mendukung serta memotivasi para peneliti agar semakin giat dalam malakukan inovasi-inovasi riset yang membanggakan.

---

Keterangan Lebih Lanjut:

Divisi Sekretariat

PT Riset Perkebunan Nusantara

Ponsel: +6285361031099

Email: rpn@rpn.co.id

PERINGATAN HUT KE 113 PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA-PT RISET PERKEBUNAN NUSANTARA

Jember : Bertepatan pada hari Jumat tanggal 16 Februari 2024, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) - PT Riset Perkebunan Nusantara memperingati Hari Ulang Tahun yang ke 113 di Aula Soenarjo Kantor Puslikoka Jember. Hadir dalam perayaan HUT Puslitkoka tersebut Dr. Ir. Iman Yani Harahap selaku Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara,  Dr. Ir. Misnawi selaku SEVP Operation II, Dini Astika Sari, M. Biotech. selaku Kepala Puslitkoka, para Direktur Puslitkoka Periode Tahun 2000-2005 Dr. Zaenuddin, 2015-2018 Dr. Misnawi, 2018-2022 Dr. Agung Wahyu Susilo, Para Purnakarya, Pengurus IKBI dan seluruh karyawan Puslitkoka.

Dalam rangkaian ceremony HUT Puslitkoka yang ke 113 tersebut acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran, dilanjutkan sambutan dan ucapan selamat dari Jajaran Managemen Kantor Direksi PT RPN, Kepala Puslitkoka. Sebagai bentuk komitmen Puslitkoka dalam membangun bisnis yang berkelanjutan, Puslitkoka dibawah PT Riset Perkebunan Nusantara menjalin kerja sama dengan PT Mitratani Dua Tujuh dalam rangka Sinergi BUMN Holding Perkebunan Nusantara melalui Pemanfaatan Aset dan Pengembangan Usaha. Dalam Acara tersebut dilakukan penandatanganan MoU kerja sama antara PT Riset Perkebunan Nusantara oleh Dr. Iman Yani Harahap selaku Direktur dan PT Mitratani Dua Tujuh oleh Tumbas Ginting, S.P selaku Direktur.

Perayaan HUT Puslitkoka kali ini mengangkat tema: "Tangguh, Adaptif, dan Harmonis, untuk Institusi yang Mandiri dan Berkelanjutan". Tema ini dipilih sebagai bentuk semangat dan harapan Puslitkoka untuk senantiasa tangguh berinovasi menjawab tantangan didunia perkebunan, menjadi lembaga riset unggulan yang mandiri dan berkelanjutan.

Acara kemudian dilanjutkan penyampaian Tausiyah dan Istighosah Do'a bersama oleh Ustadz KH. Muhammad Nurus Sholih. Tasyakuran Hari Ulang Tahun Puslitkoka yang ke 113 dilaksanakan dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala Puslitkoka bersama Direktur PT RPN bersama jajaran Manajemen diiringi Shalawat Nabi oleh Hadrah MDS. Syamsul Ulum. Akhirnya perayaan HUT Puslitkoka berjalan lancar dan meriah, semua karyawan mengucapkan selamat dan sukses untuk Puslitkoka.

Puslitkoka Jaya !

Karyawan Sejahtera !

Keluarga Bahagia !

Keterangan Lebih Lanjut:

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia

Telp : 0331757130

Email : iccri@iccri.net

PENANDATANGANAN MOU ANTARA PUSLITKOKA – PT RPN DAN PT BERAU COAL UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI DAERAH TAMBANG

Jember - Pengembangan kakao di daerah Berau, Kalimantan Timur telah menorehkan kisah sukses untuk pemberdayaan masyarakat sekitar tambang dan hal tersebut dirasa perlu dilanjutkan untuk kejayaan kakao Indonesia.

Pada tanggal 16 Februari 2024, Puslitkoka - PT RPN bersama dengan PT Berau Coal menandatangani MoU untuk tindak lanjut Pengembangan Kakao di Berau Kalimantan Timur.

Program-program akan dikembangkan bersama antara PT Berau Coal dan Puslitkoka PT RPN yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani kakao, mengembangkan inovasi teknologi dan mendukung keberlanjutan industri kakao di Indonesia dengan produksi yang tinggi.

Penandatanganan MoU dihadiri oleh Direktur PT Berau Coal, Bapak Arief Wiedhartono dan Direktur PT RPN, Dr. Iman Yani Harahap. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa staf dari Puslitkoka, PT RPN dan PT Berau Coal.

"Kerjasama antar PT Berau Coal dan Puslitkoka telah dimulai sejak awal 2013 dan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membudidayakan kakao", ujar Arief Wiedhartono selaku Direktur PT Berau Coal.

Harapan kedua belah pihak dalam kegiatan ini adalah meningkatkan potensi pengembangan kakao yang terintegrasi dengan perusahaan tambang, khususnya di daerah Berau.

Keterangan Lebih Lanjut:

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia

Telp : 0331757130

Email : iccri@iccri.net

Pusat Penelitian Karet – PT Riset Perkebunan Nusantara Sumbangkan Bantuan untuk Desa Tanjung Menang Musi yang Terdampak Banjir

Tanjung Menang Musi, 07/2/2024 - Pasca banjir yang melanda Desa Tanjung Menang Musi, Pusat Penelitian Karet – PT Riset Perkebunan Nusantara melalui dana TJSL menyalurkan bantuannya untuk Desa Tanjung Menang Musi yang diterima langsung oleh Irwansyah selaku Kepala Desa Tanjung Menang Musi.

Dalam kesempatan tersebut Pusat Penelitian Karet – PT Riset Perkebunan Nusantara yang diwakilkan oleh Penjab. Kesekretariatan Doni Romadhon, S.T., menyampaikan bahwa kami sangat berempati terhadap warga Desa Tanjung Menang Musi atas banjir tahunan yang melanda dan berdoa semoga banjir ini segera surut dan warga selalu diberi kesehatan. Langkah ini diambil sebagai wujud kepedulian Pusat Penelitian Karet terhadap masyarakat Desa Tanjung Menang Musi yang berbatasan langsung sesuai kemampuan yang ada dan semoga bantuan yang diberikan dapat sedikit meringankan untuk warga.

Pada kesempatan ini juga, Kepala Desa Tanjung Menang Musi mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pusat Penelitian Karet – PT Riset Perkebunan Nusantara. Beliau menyatakan bahwa bantuan ini sangat berarti di tengah-tengah cobaan akibat bencana alam ini.

Dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan Pusat Penelitian Karet – PT Riset Perkebunan Nusantara dan Masyarakat, diharapkan di Desa Tanjung Menang Musi proses pemulihan dapat berjalan dengan lancar, dan para warga dapat menjalankan aktifitasnya seperti biasa dengan normal.

Keterangan Lebih Lanjut:

Pusat Penelitian Karet

Telp: +6711 7439493

Ponsel: +6281361215741, +6281368739028

email: ppksembawa@puslitkaret.co.id

KUNJUNGAN POLYPLANT SA KE PT RPN-PPKKI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RISET SOMATIC EMBRIOGENESIS KOMODITAS PERKEBUNAN

Founder Polyplant SA, Dr. Alain Chevee sekaligus CEO, Dr. Petiard melakukan kunjungan ke PT Riset Perkebunan Nusantara, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, Rabu 31 Januari 2024 dalam rangka Pembahasan Riset Somatic Embriogenesis Komoditas Perkebunan. Kunjungan ini disambut baik oleh Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Dini Astika Sari, M. Biotech beserta jajarannya.

Polyplant SA adalah perusahaan produsen bibit kultur jaringan di Swiss yang memasok bibit kopi ke Starbucks. Dr. Petiard beserta rombongan terlebih dahulu meninjau Laboratorium Kultur Jaringan yang berada di Kantor Puslitkoka  kemudian bersama-sama meninjau kondisi kebun dan nursery  kopi dan kakao yang ada dikawasan Puslitkoka, Kaliwining.

Dalam pertemuannya Puslitkoka dan Polyplant SA bersama membahas kerjasama riset somatic embriogenesis di komoditas perkebunan khususnya kopi dan kakao yang diawali Dengan penyampaian overview oleh Dr. Petiard tentang Polyplant SA dan program untuk kopi dan kakao di Indonesia. Selanjutnya selaku Kepala Puslitkoka Ibu Dini Astika Sari, M. Biotech menyampaikan perkembangan penelitian terkait varietas unggul kopi dan kakao di Puslitkoka.

Dengan adanya kunjungan Polyplant SA ini diharapkan dapat mewujudkan kerja sama penelitian untuk menghasilkan inovasi baru perbanyakan bahan tanaman kopi dan kakao yang unggul.

Keterangan Lebih Lanjut:

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia

Telp : 0331757130

Email : iccri@iccri.net

Peran PPTK-PT RPN dalam “Launching “CERTEAFIED” Standar Teh Indonesia

Dewan Teh Indonesia (DTI) meluncurkan Standar Teh Indonesia (STI) - CERTEAFIED di Pekalongan, 27 Januari 2024  disaksikan oleh para stakeholder dan insan pertehan Indonesia, mulai dari pelaku produsen yang diwakili oleh ATI dan APTEHINDO, ARTI, pelaku rantai pasok para trader dan packer, berbagai brand owner teh lokal Indonesia terutama yang banyak berasal di wilayah Jawa Tengah, pemerintah setempat serta para pemerhati teh dan media partner. Pekalongan dipilih sebagai tempat soft launching STI didasarkan pada 60% industri hilir dan konsumen teh tersentra di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

Launching STI “CERTEAFIED” juga menjadi tonggak dari kebangkitan teh Indonesia yang bertepatan dengan 200 tahun biji teh ditanam dan dikembangkan di Indonesia pertama kali. Logo STI dikawal dengan 3 “gunungan” yang menyimbolkan harmoni antara alam dan manusia, dimana teh merupakan pohon kehidupan.

Dalam proses perumusan dan penyusunan STI CERTEAFIED ini, Pusat Penelitian Teh dan Kina memainkan peran penting sebagai Leader dalam perumusan dan penyusunan modul STI CERTEAFIED ini. Kepala PPTK sekaligus ex officio Ketua bidang litbang DTI, M. Akmal Agustira dan Pimpro STI menyampaikan bahwa penyusunan STI ini merupakan standar yang sangat singkat, lahir dari tuntutan para stakeholder teh untuk keberlanjutan teh Indonesia yang terutama di ”drive” dari market demand. Pusat Penelitian Teh dan Kina sebagai satu unit dari
PT Riset Perkebunan Nusantara
berkomitmen untuk memenuhi kebetuhan stakeholders melalui pelayanan dan jasa konsultasi yang didukung oleh peneliti yang profesional di bidangnya. Proses lahirnya STI ini merupakan hasil kerja dari kolaborasi berbagai pihak dengan menyatukan berbagai mindset kebutuhan para pelaku industri teh seperti asosiasi produsen dan rantai pasok, akademisi, NGO, dan tentunya litbang. Sinergi antara peran Litbang DTI dengan para pelaku rantai nilai teh sangat dibutuhkan dalam upaya mempercepat proses inovasi dan teknologi untuk pembangunan industri teh nasional yang berkelanjutan.

Ketua Umum DTI, Dr. Rachmad Gunadi menuturkan Standar Teh Indonesia ini hadir untuk menjawab berbagai isu-isu strategis yang berkembang sangat dinamis di industri teh Indonesia dan global saat ini dan ke depan. Keberlanjutan industri dan bisnis teh Indonesia bisa diwujudkan bila seluruh rantai pasok industri teh Indonesia dapat memahami serta menerapkan praktek-praktek keberlanjutan yang baik dalam pengelolaan perkebunan teh, memperhatikan lingkungan dan orang yang bekerja di dalamnya, industri hilir mendapat pasokan teh yang cukup dan konsumen dapat menikmati dan percaya akan produk teh yang dibelinya.

Lebih lanjut, Dr. Rachmad Gunadi mengungkapkan bahwa keberadaan STI diharapkan dapat meningkatkan keseimbangan manfaat yang diterima dari setiap rantai pasok teh melalui peningkatan kualitas diikuti dengan harga yang lebih baik serta semakin memperluas akses pasar produk teh Indonesia di pasar lokal dan ekspor. STI ini juga dapat menjadi salah satu alternatif non tarrif barrier atas semakin meningkat dan beragamnya produk teh impor ke Indonesia. Selain itu, hadirnya STI juga untuk membranding citra teh Indonesia di kalangan konsumen lokal untuk mencintai dan meningkatkan konsumsi teh berkualitas yang berasal dari negeri sendiri.

Pada momen peluncuran CERTEAFIED juga dilakukan peluncuran asosiasi-asosiasi baru, yaitu Asosiasi Es Teh Indonesia (ASET Indonesia) dan Asosiasi Konsultan Teh Indonesia (AKTI) serta penandatanganan MoU antara DTI dengan KORNAS Pemuda Tani memperkuat perjuangan industri teh Indonesia untuk bangkit bersama-sama mengembalikan kejayaan teh Indonesia. Semakin banyaknya generasi baru Milenial dan Zilenial yang andil terjun langsung dalam industri hilir teh dapat mendorong terbuka luasnya peluang industri hulu teh untuk bangkit dan menggairahkan kembali industri teh Indonesia, yang salah satunya dimotori oleh para pelaku yang tergabung dalam Asosiasi Es Teh Indonesia. Kebutuhan industri yang semakin beragam menuntut para ahli teh untuk lebih lincah dan peka dalam menjawab berbagai tuntutan di lapangan, untuk itulah AKTI ini hadir untuk mempercepat transformasi adaptasi berbagai perkembangan yang terjadi di industri teh lokal dan global. Sekjend DTI, Agus Supriyadi menguatkan bahwa kehadiran asosiasi-asosiasi di pertehan Indonesia ini memberi arti penting bagi DTI sebagai wadah dalam seluruh stakeholders agribisnis teh yang senantiasa akan terus berperan untuk memperjuangkan aspirasi dan mensinergikan kepentingan pelaku industri teh nasional dalam mewujudkan sistem dan usaha agribisnis teh yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Dalam rangkaian Launching STI CERTEAFIED juga dimeriahkan dengan kegiatan Kampanye Teh bertempat di Lapangan Mataram Pekalongan, untuk lebih memperkenalkan, mengedukasi serta mempromosikan produk-produk teh lokal Indonesia yang berkualitas sehingga masyarakat senang mengkonsumsi dan mencintai produk teh lokal. Dalam kegiatan ini juga memperkenalkan Standar Teh Indonesia CERTEAFIED dan menggaungkan lifestyle minum teh yang sehat dan berkualitas.

Keterangan Lebih Lanjut:

Pusat Penelitian Teh dan Kina

Telp: +6222 5928186

Ponsel: +6281772863764

email: secretariat@iritc.org

KUNJUNGAN DEWAN KOMISARIS PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

Pasuruan, 23 Januari 2024. Dewan Komisaris PTPN III (Persero) melakukan kunjungan kerja ke PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) – Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) pada Selasa, 23 Januari 2024.

Pada kunjungan kerja dilakukan oleh Bapak Zulkifli Zaini selaku Komisaris Utama beserta Bapak Wisto Prihadi selaku Dewan Komisaris Holding Perkebunan Nusantara, PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Rombongan didampingi oleh segenap Komite Audit.

Turut hadir pula Bapak Fauzi Omar selaku Direktur Operasional PT Perkebunan Nusantara I (Supporting Co), Bapak Subagyo selaku Regional Head 4 PTPN I, Bapak Winarto selaku Regional Head 5 PTPN I. Rombongan diterima oleh Bapak Misnawi selaku SEVP II PT Riset Perkebunan Nusanatara beserta segenap jajaran di unit Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia.

Dewan Komisaris melakukan monitoring kinerja pada salah satu unit kerja, yakni PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN)-Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dengan agenda diskusi dan kunjungan fasilitas di P3GI Pasuruan. Bapak Komisaris Utama menyampaikan arahan terkait target peningkatan laba gula PTPN III Holding melalui peningkatan supply bahan tanaman tebu yang berkualitas dan perbaikan teknis di bidang on farm.

Beberapa pemaparan yang disampaikan antara lain profil PT RPN – P3GI, pendapatan & customer mapping PT RPN-P3GI, Dukungan PT RPN-P3GI untuk program Swasembada Gula, Penyediaan Benih Bermutu, Dukungan program Food Estate Mearauke, dan penguatan PT RPN-P3GI sebagai Lembaga Riset.

Dalam sesi pemaparan ini, terjalin diskusi bersama Dewan Komisaris mengenai penyediaan benih bermutu melalui program perakitan varietas tebu unggul, perbanyakan dengan kultur jaringan hingga menghasilkan benih bermutu (bersertifikat, murni dan sehat. Selain itu, disampaikan pula beberapa contoh Varietas Unggul Baru yang telah dirilis berdasarkan SK Kementerian Pertanian pada tanggal 6 April 2023 yang dihasilkan oleh PT RPN-P3GI antara lain PSBM 971, PSNX 052, PSXI 943, PSNusantara 053, PSKA 062 dan PSKA 095. Pembahasan benih ini menjadi poin penting dalam pertemuan hari ini sebagai langkah awal dalam mendukung hasil riset penelitian P3GI dan strategi dalam perbaikan on farm serta peningkatan laba gula PTPN III Persero.

Agenda kunjungan ditutup dengan monitoring fasilitas antara lain : rumah kaca, kebun bibit tebu, stasiun klimatologi, eksperimental plan/pabrik gula mini dan Museum Gula Indonesia. Bentuk bahan tanam tebu seperti bud set, bud chip, bagal mata 1 & 2, serta kultur jaringan disajikan di sekitar area rumah kaca sebagai informasi jenis benih yang selama ini dimanfaatkan oleh industri gula.