27/07/2024

Berita

PT RPN Meraih Penghargaan pada Medbun Awards 2024

Dalam sukacita merayakan hari jadi yang ke-27 tahun, Media Perkebunan memberikan apresiasi penghargaan dalam malam anugerah Medbun Awars 2024 yang diselenggarakan di Bandung, Kamis (18/7/24).

Acara ini di hadiri oleh Dewan Pembina Media Perkebunan, Achmad Manggabarani; Anggota Dewan Pembina Media Perkebunan, Agus Pakpahan; Dewan Juri, Karyudi; Perwakilan dari Direktorat Jenderal Perkebunan; Hadi S. Dafenta. Hadir juga 15 Pelaku Sawit yang akan meraih Penghargaan pada Medbun Award 2024.

“Medbun Award 2024 sebagai wujud apresiasi berupa penghargaan yang diberikan kepada insan perkebunan Indonesia yang berperan aktif membangun ekonomi berkelanjutan di bidang perkelapasawitan” Ujar Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan Koordinator Organisasi Kepegawaian, Hukum dan Humas, Hadi S. Dafenta.

Saat ini, kelapa sawit masih bertahan sebagai penyumbang devisa negara dari sektor pertanian khususnya perkebunan. Menurut Andi Nur, peran industri kelapa sawit terhadap perekonomian nasional hingga saat ini telah terbukti dan tidak tergantikan.

Para dewan juri yang terdiri dari anggota Praktisi Profesional Perkebunan Indonesai (P3PI) yang diketuai oleh Karyudi selaku Dewan Pakar Media Perkebunan menetapkan nominasi penghargaan untuk individu, organisasi dan perusahaan kelapa sawit yang membawa pengaruh baik dan bermanfaat bagi Indonesia.

Pada kesempatan ini, PT Riset Perkebunan Nusantara menjadi satu diantara 15 Pelaku Sawit yang menjadi nominasi dan meraih Penghargaan untuk kategori Inovasi dan Teknologi.

Momen ini menjadi prestasi yang membanggakan bagi PT RPN sebagai Pelaku Sawit, Media Perkebunan memberikan penghargaan Medbun Awards 2024 kepada PT Riset Perkebunan Nusantara untuk bidang pangan dan energi atas terobosan baru Minyak Makan Merah dengan pengembangan teknologi yang dilengkapi dengan riset terbaru untuk menjaga kandungan gizi serta menjadi inovasi untuk persaingan  produk turunan sawit yang mempunyai daya saing dan telah diresmikan pada bulan Maret 2024 lalu oleh Presiden Joko Widodo.

Ucapan terima kasih dan selamat juga disampaikan Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara pada appreciation speech malam itu, harapannya melalui apresiasi ini, PT RPN akan semakin termotivasi dalam terobosan teknologi dan inovasi lainnya yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder.

---

Keterangan Lebih Lanjut:

Divisi Sekretariat

PT Riset Perkebunan Nusantara

Ponsel: 0811-1380-3523

Email: rpn@rpn.co.id

PT RPN Melatih 28 Pekebun Kelapa Sawit di Kabupaten Asahan Tentang Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit yang didukung oleh BPDP KS dan Ditjenbun

Medan, 15 Juli 2024 – PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) kembali menyelenggarakan kegiatan pelatihan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) dan Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian. Kegiatan pelatihan ini merupakan lanjutan dari rangkaian pelatihan yang diselenggarakan oleh PT RPN dengan modul ‘Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit’ yang sebelumnya diselenggarakan di Provinsi Aceh. Kabupaten Asahan menjadi kabupaten pertama di Provinsi Sumatera Utara yang dilatih oleh PT Riset Perkebunan Nusantara dalam hal Teknik pemetaan yang diikuti peserta sebanyak 28 orang yang diadakan selama lima hari (15 – 19 Juli 2024), di Medan. Sebagai informasi, kegiatan pelatihan ini merupakan pelaksanaan program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) dari BPDPKS dan Ditjen Perkebunan (Ditjenbun), sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan pekebun dalam hal pemetaan.

Dalam kesempatan ini, Winarna selaku Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit mengutarakan bahwa kebutuhan akan kepastian lokasi sudah sangat mendesak, dan ini sudah menjadi PR dari pertama kali Program PSR diluncurkan.

“Kita sangat menyambut baik dengan diadakannya pelatihan dengan modul pemetaan, menjadi bagian dari Program SDM PKS yang diselenggarakan oleh BPDP KS dan Kementerian Pertanian, Dimana sebenarnya PT RPN sudah sering menyelenggarakan pelatihan pemetaan ini dengan dikombinasikan dengan modul tentang budidaya dan pasca panen/pengolahan” ujarnya, saat menyampaikan sambutan.

Adapun tujuan dari pelatihan Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit yaitu meningkatkan pengetahuan tentang dasar-dasar pemetaan, meningkatkan pengetahuan tentang peralatan pemetaan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam tracking lahan, pengolahan data, dan penyajian peta, serta meningkatkan keterampilan dalam pemetaan kebun.

“Hasil dari mengikuti Pelatihan ini, selain mampu mengaplikasikan ilmu/Teknik yang diajarkan oleh narasumber, mereka diharapkan menjadi agen transformasi perubahan dengan cara mentransfer ilmu pemetaan yang didapat dalam mengikuti pelatihan ini di masing-masing desa mereka," kata Winarna.

Pada pelaksanaannya, peserta pelatihan mendapatkan berbagai materi di antaranya kebijakan dan regulasi, dasar-dasar pemetaan lahan, pengenalan dan penggunaan alat pemetaan (GPS, Drone, HP dan lainnya), tracking lahan dan sensus tanaman, pembuatan polygon dan peta kebun, pengolahan data dan analisis pengukuran, penyajian/pencetakan peta, praktik pemetaan kebun dan pengolahan hasil yang akan dilaksanakan di Kebun Percobaan PT RPN di Kebun Aek Pancur, Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang.

Sambutan dan apresiasi kegiatan pelatihan yang diselenggarakan PT RPN disampaikan Sofyan Arifin selaku Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan.

Ia mengatakan pelatihan ini merupakan kesempatan emas yang diberikan oleh BPDP KS untuk meningkatkan kapasitas pekebun/petugas yang ada di Kabupaten Asahan dan untuk membantu penyelesaian pembuatan STDB yang memerlukan peta bidang tanah/lahan.

“Mudah-mudahan seluruh peserta dapat menerima manfaat pelatihan ini.” katanya.

---

Keterangan Lebih Lanjut:

Divisi Sekretariat

PT Riset Perkebunan Nusantara

Ponsel: 0811-1380-3523

Email: rpn@rpn.co.id

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE 137 PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN GULA INDONESIA-PT RPN DENGAN TEMA CONNECTING THE PAST AND THE FUTURE FOR GROWTH AND SUSTAINABILITY

Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) yang didirikan pada masa kolonial Belanda tanggal 9 Juli 1887 dengan nama Profstation Oost Java (POJ) merupakan lembaga riset yang diperuntukkan untuk menjawab tantangan zaman terkait permasalahan industri gula di Indonesia. Pasang surut kinerja industri gula Indonesia sejak zaman kolonial hingga saat ini tidak pernah terlepas dari dukungan riset P3GI. Sampai saat ini, di usianya yang mencapai 137 tahun, P3GI berupaya terus melanjutkan estafet sebagai center of excellence bagi industri gula. Sejak bergabung di dalam pengelolaan PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) di tahun 2009, P3GI berupaya senantiasa untuk memberikan layanan terbaik bagi industri gula di Indonesia.

Sejarah dan perkembangan industri gula Indonesia, bahkan dunia tidak terlepas dari peran P3GI. Bagaimana lembaga riset yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur ini berperan pada masa kolonial Belanda dalam meletakkan dasar pemuliaan tebu, meningkatkan taraf ekonomi masyarakat pribumi, menyetarakan gender antara peneliti perempuan dan peneliti laki-laki, serta meningkatkan pengetahuan masyarakat pribumi dari pekerja kebun sampai peneliti di masa Hindia Belanda, arsipnya telah diakui sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) serta the Memory of the World Regional Committe for Asia and the Pacific  (MOWCAP) dari UNESCO.

Lembaga ini telah menghasilkan banyak teknologi dari hulu sampai hilir. Teknologi hasil risetnya meliputi teknologi on-farm dan off farm, pengembangan produk ikutan (co-product), pengelolaan lingkungan, dan kajian kebijakan. Peran besar P3GI dalam menghasilkan varietas tebu unggul akan selalu ditunggu oleh industri gula karena P3GI pernah melepas “The Wonder Cane” POJ 2878 yang mampu menyelamatkan dunia dari penyakit sereh. Dengan segala keterbatasan yang ada P3GI masih terus berupaya merakit varietas tebu dengan produktivitas dan rendemen tinggi, tahan kekeringan, tahan genangan, tahan hama dan penyakit penting untuk memperoleh “The Next Wonder Cane”. Dalam upaya untuk mendukung Program Swasembada Gula Nasional, P3GI telah merilis 6 varietas unggul baru yang diharapkan mampu meningkatkan produksi gula nasional pada tipologi wilayah yang sesuai. Varietas Unggul Baru tersebut meliputi PSNX-052, PSNXI-943, PSBM 971, PS Nusantara 053, PSKA 062 dan PSKA 095. Untuk mempercepat penyediaan benih tebu serta memperkaya pilihan varietas tebu unggul dalam mendampingi varietas tebu bina yang sudah ada, P3GI juga menjembatani stakeholders dalam melakukan introduksi varietas tebu asing sesuai dengan prosedur yang berlaku.  Kerja sama dengan lembaga riset luar negeri juga untuk mendukung program swasembada gula nasional juga difokuskan pada pengembangan metode perbanyakan tanaman melalui teknik kultur jaringan yang lebih baik untuk menghasilkan benih tebu yang sehat, bebas penyakit sistemik.  Tidak hanya itu riset untuk mengembangkan budidaya tebu berdasarkan konsep regenerative agriculture dengan lembaga riset luar negeri juga berpotensi untuk mendukung peningkatan produksi gula di Indonesia

Pada HUT ke 137 tahun ini, P3GI memulai rangkaian kegiatan pada tanggal 9 Juli 2024 dengan kegiatan  upacara, dilanjutkan acara tasyakuran & istighosah bersama segenap karyawan dan purna karyawan. Kegiatan rangkaian HUT 137 tahun akan diikuti dengan kegiatan lainnya yang tidak hanya melibatkan karyawan P3GI tetapi juga masyarakat Pasuruan. Rangkaian kegiatan lainnya meliputi berbagi kegiatan sosial dan pendidikan seperti berbagi dengan anak yatim, donor darah, dan lomba menggambar. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai ungkapan syukur P3GI atas kesempatan untuk berkarya selama 137 tahun dan menjadi bagian dari masyarakat Pasuruan dalam membangun bangsa tercinta.

P3GI menyadari bahwa teknologi yang saat ini dihasilkan untuk komunitas industri gula adalah kelanjutan dari teknologi di masa lampau yang akan terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan jaman. Peran P3GI dalam menjalankan aktivitas riset akan terus diperkaya dengan melakukan pendampingan dan pengawalan kepada stakeholders. Usia 137 tahun adalah pijakan bagi P3GI untuk terus bertumbuh, berkarya dan berkontribusi untuk kemajuan industri gula nasional.  Tetaplah Jaya P3GI dengan semangat Connecting the past and the future for growth and sustainability.

Tim Publikasi Media P3GI

Suba Bagian Komersial Informasi

Jl. Pahlawan No. 25 Kota Pasuruan

HP. 0851 9542 1178

PT RPN Didukung BPDPKS dan Ditjenbun Latih Pekebun dari Labura

Dalam rangka meningkatkan kompetensi para pekebun sawit, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) kembali menyelenggarakan kegiatan pelatihan dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian.

Dengan kualifikasi yang dimiliki, PT RPN mendapat kepercayaan untuk memberikan pelatihan kepada pekebun sawit berbagai modul untuk meningkatkan kompetensi para pekebun sawit dalam meningkatkan produksi dan produktivitas.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama enam hari pada 24 s.d. 29 Juni di Medan, Sumatera Utara ini diikuti sebanyak 103 peserta yang berasal dari  Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara, dengan modul ‘Teknis Budidaya Kelapa Sawit’. Sebagai informasi, kegiatan pelatihan petani merupakan pelaksanaan (red-implementasi) program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit dari BPDPKS dan Ditjen Perkebunan (Ditjenbun), sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan pekebun dalam hal teknis budidaya.

Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara, Dr. Iman Yani Harahap mengutarakan pihaknya mendapat kepercayaan dari BPDPKS dan Ditjenbun untuk menyelenggarakan pelatihan petani sawit dengan berbagai modul, salah satunya modul Teknis Budidaya Kelapa Sawit.

Adapun tujuan dari pelatihan petani sawit dengan modul Teknis Budidaya Kelapa Sawit yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya tentang persiapan bahan tanam, lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah memainkan peran yang penting dalam mengembangkan sumber daya manusia di sektor perkebunan kelapa sawit. “PPKS telah berdedikasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas para pekebun dalam sistem usaha ini," kata Dr. Iman Yani Harahap.

Pada pelaksanaannya, peserta pelatihan mendapatkan berbagai materi di antaranya kebijakan dan regulasi usaha Perkebunan kelapa sawit, bahan tanam, persiapan lahan, Teknik penanaman, pemeliharaan dan pengendalian OPT (Hama, Penyakit, dan Gulma).

Sambutan dan apresiasi kegiatan pelatihan yang diselenggarakan PT RPN disampaikan Herly Kurniawan selaku sekretaris tim pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, Dr. M. Apuk Ismane, S.Pi, M.Si selaku Ketua Tim Kerja Sub Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan BPPSDMP – Kementerian Pertanian, Banua Pane,SP., M.Si selaku Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara, dan drh. Sudarija selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Ungkapan terima kasih telah mengikuti pelatihan disampaikan salah satu peserta, Asnan. Pihaknya menyampaikan kesannya terhadap penyelenggaraan pelatihan ini.

"Saya sangat berterima kasih kepada BPDPKS dan Ditjenbun atas kesempatan mengikuti pelatihan ini. Dengan materi yang diberikan para instruktur kami berharap dapat pulang kembali ke daerah masing-masing dan mengaplikasikan ilmu yang kami dapat di wilayah masing-masing," ungkapnya.

Untuk menambah pemahaman para peserta perihal Teknik Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, para peserta dijadwal mengunjungi Kebun Adolina milik PT Perkebunan Nusantara IV di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai yang diselenggarakan pada 27 Juni 2024.

“Tujuannya tak lain untuk memberikan gambaran secara nyata perkebunan kelapa sawit yang dikelola sesuai dengan Good Agricultural Practices. Dan, mempraktikkan materi atau teori yang telah didapat selama pelatihan,” pungkas Dr. Iman Yani Harahap.

              ---

Keterangan Lebih Lanjut:

Divisi Sekretariat

PT Riset Perkebunan Nusantara

Ponsel: +62811-1380-2648

Email: rpn@rpn.co.id

PT RPN-Pusat Penelitian Teh dan Kina Menyelenggarakan International Tea Workshop, dengan Tema “Innovation and Collaboration for Sustainabilityof Tea Industry”

Bandung, Jawa Barat. Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK Gambung), di bawah naungan PT Riset Perkebunan Nusantara, mengadakan lokakarya teh internasional dengan tema “Inovasi dan Kolaborasi untuk Keberlanjutan Industri Teh" (Innovative and Collaboration for Sustainability of Tea Industry) Pada hari Kamis, 27 Juni 2024, di The Jayakarta Suites Hotel, Bandung. Lokakarya internasional ini merupakan kolaborasi dengan Ethical Tea Practices (ETP) dan didukung oleh Dewan Teh Indonesia (DTI).  Peserta yang hadir berasal dari berbagai stakeholder teh khususnya Indonesia, mulai dari pelaku produsen teh mulai dari perkebunan rakyat dan perkebunan besar negara serta swasta, para pengolah/ industri hilir, brand owner, buyer/trader serta packer, UMKM teh, berbagai asosiasi dan komunitas, kementerian dan dinas terkait, perguruan tinggi dan lembaga litbang daerah dan nasional, dan tea Enthusiast, dengan total berkisar 100 peserta. Workshop ini bertujuan untuk mengeksplorasi, mengelaborasi, meningkatkan kolaborasi serta memperluas diseminasi teknologi dan inovasi serta berbagai lesson learn dan best practices di lapang.

Acara dimulai dengan sambutan pembuka dari Kepala PPTK Gambung M. Akmal Agustira, yang menjelaskan tujuan lokakarya ini, yaitu menjajaki inovasi untuk keberlanjutan teh dan mensosialisasikan proyek kerja sama pengembangan teh global. Direktur Regional ETP, Rachid Boumnijel, menekankan komitmen ETP terhadap kemitraan dan pengaruh kebijakan untuk menyelesaikan isu keberlanjutan teh, terutama teh Indonesia. Dr. Iman Yani Harahap, Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara, menyoroti tantangan produksi teh di Indonesia, dengan menekankan pentingnya mengurangi penggunaan pestisida sintetis dan memperbaiki rantai nilai teh. Komisaris PT Riset Perkebunan Nusantara, Sjukrianto Yulia, menyerukan praktik pertanian berkelanjutan untuk melindungi lingkungan dan mendorong kolaborasi untuk masa depan industri teh yang berkelanjutan.

Sesi pertama dimulai dengan materi dari Dian Cahayani (PT Symrise Indonesia), yang membahas inovasi dan tren pasar dalam industri teh, menyoroti meningkatnya popularitas teh dan pentingnya memenuhi permintaan konsumen akan rasa dan manfaat kesehatan. Ada pula materi menarik dari Mr. Farid Akbany (PT Yoosouf Akbany), yang menekankan pentingnya meningkatkan daya saing dan keberlanjutan teh Indonesia di tingkat global, dengan dukungan pemerintah yang sangat penting bagi industri teh Indonesia. Sa Mi Lee, Trade Enabling Lead perusahaan Bayer Asia Pasifik menjelaskan implikasi Batas Residue Maksimum atau MRLs pada perdagangan teh, dan menekankan pentingnya mematuhi regulasi untuk menghindari hambatan perdagangan teh global. Kemudian, Laeli Fadli Arif dari PTPN I Regional 2 membahas identifikasi dan mitigasi residu serta kontaminan dalam teh, dan pentingnya kontrol kualitas yang ketat terhadap standar keamanan.

Sebelum sesi kedua dimulai, Mr. Amrouk El-Mamoun sebagai keynote speaker dari FAO (Divisi Pasar dan Perdagangan) membahas lebih luas terkait highlight kondisi dan tantangan teh global serta kunci-kunci keberlanjutan industri teh global. Kemudian, Erdiansyah Rezamela dari PPTK Gambung membahas inovasi terkini yang dikembangkan pada produksi teh Indonesia. Kemudian Tejo Jatmiko dari ETP melanjutkan diskusi Rachid Boumnijel, dengan membahas proyek-proyek yang sedang dijalani ETP. Sesi kedua ditutup dengan pembahasan Carbon Project on Tea yang disampaikan Veronika Ratri dari Business Watch Indonesia

Banyak hal terkait dengan teknologi, sosial, dan dampak lingkungan yang perlu bersama kita selami dalam dunia pertehan di Indonesia. Oleh karena itu, kolaborasi antara lembaga, instansi, dan pemerintah, harus terus dijaga agar industri teh dapat dipertahankan dan berkelanjutan.

Acara ditutup oleh Dr. Rachmad Gunadi selaku Ketua Umum DTI dengan menegaskan pentingnya dukungan regulasi dan kebijakan yang untuk melindungi keberlangsungan ekosistem industri dan bisnis teh serta pentingnya sinergi bersama dalam menerapkan standar keberlanjutan teh nasional. Workshop ditutup dengan penandatanganan MoU antara ETP dengan PT RPN-PPTK Gambung, serta ETP dengan DTI. Acara ini, yang merupakan pertemuan offline pertama sejak 2017, diharapkan dapat meningkatkan jaringan di industri teh global, memperbarui teknologi dan inovasi terkini dalam mengatasi masalah keberlanjutan, dan membuka peluang kolaborasi keberlanjutan di industri teh nasional dan global untuk meningkatkan daya saing, ketahanan dan meminimalkan risiko kerentanan isu-isu sustainability pada rantai nilai dan rantai pasok industri teh global.

Keterangan Lebih Lanjut:

Pusat Penelitian Teh dan Kina

Telp: +6222 5928186

Ponsel: +6281772863764

email: secretariat@iritc.org

Penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Sama antara PT RPN-Pusat Penelitian Karet dan Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim tentang Diagnosis dan Pengendalian Serangan Penyakit Jamur Akar Putih serta Penyakit Gugur Daun pada Tanaman Karet

14 Juni 2024, Suroso Rahutomo selaku Kepala Pusat Penelitian Karet dan Holika selaku Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) yang dilaksanakan di kantor Dinas Perkebunan Muara Enim.

Perjanjian Kerja Sama ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemda Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Perkebunan yang sangat concern terhadap permasalahan dalam pengusahaan perkebunan karet yaitu Penyakit Jamur Akar Putih (JAP) dan Penyakit Gugur Daun (PGD) terutama Pestalotiopsis yang sangat mempengaruhi perolehan produksi karet nasional. 

Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu penyumbang produksi karet alam di Sumatera Selatan yang merupakan provinsi penghasil karet terbesar di Indonesia, sangat terdampak dengan adanya serangan penyakit tersebut. Oleh karena itu Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim mengambil tindakan dengan menjalin kerja sama dengan PT RPN-Pusat Penelitian Karet.

Suroso Rahutomo dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap Pemda Kabupaten Muara Enim yang sangat fokus dalam pengembangan perkebunan karet rakyat di saat harga karet berada pada level rendah dalam kurun waktu yang lama.

Tujuan dari Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada dan menjalin hubungan kelembagaan antara Dinas Perkebunan dan Pusat Penelitian Karet dalam rangka Diagnosis dan Pengendalian Serangan Penyakit Jamur Akar Putih dan Penyakit Gugur Daun pada Tanaman Karet. Harapannya petani karet di wilayah Muara Enim memperoleh manfaat dari kerja sama yang terjalin.

Keterangan Lebih Lanjut:

Pusat Penelitian Karet

Telp: +6711 7439493

Ponsel: +6281361215741, +6281368739028

email: ppksembawa@puslitkaret.co.id

Kunjungan Menteri Pertanian ke Kebun Kopyor PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN)

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman beserta jajaran staf Kementerian Pertanian melakukan kunjungan ke Kebun Kelapa Kopyor milik PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) yang terletak di Kota Bogor pada Senin, 10 Juni 2024.

Kunjungan tersebut disambut oleh Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara, Iman Yani Harahap; SEVP Business Support, Edy Suprianto; dan SEVP Riset, Inovasi dan Sustainability, M. Edwin Syahputra Lubis.

Adapun tujuan dari kunjungan tersebut yaitu dalam rangka menikmati kesegaran Buah Kelapa Kopyor Bogor yang 100% asli Kopyor dan disajikan dibawah pohon rindang pada areal kebun yang terdiri dari 3000 pohon Kopyor.

Kebun kopyor yang dapat dikunjungi oleh siapa saja ini memiliki daya tarik tersendiri disamping kualitas 100% Kopyor, dapat menikmati langsung buah kopyor dibawah pepohonan kopyor, juga tersedia bibit Kelapa Kopyor yang siap untuk diperjualkan. Sejalan dengan hal tersebut, menteri pertanian berencana untuk membeli bibit kelapa kopyor untuk ditanam di pekarangan kantor Pementerian Pertanian.

Niat Baik tersebut disambut hangat oleh Direktur PT RPN beserta jajaran, dalam momen tersebut dijelaskan juga mengenai bibit Kelapa Kopyor milik PT RPN yang sudah menjadi Ikon Kota Bogor dan merupakan salah satu produk unggulan PT RPN.

Keterangan Lebih Lanjut:

Divisi Sekretariat

PT Riset Perkebunan Nusantara

Ponsel: +62811-1380-2648

Email: rpn@rpn.co.id

Didukung oleh BPDP KS dan Direktorat Jenderal Perkebunan, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Melaksanakan Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Kepada Pekebun Kelapa Sawit Kabupaten Lamandau

Pangkalan Bun, 17 Mei 2024 – Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan petani dalam hal teknis budidaya kelapa sawit, BPDP KS dan Ditjenbun menyelenggarakan kegiatan pelatihan teknis budidaya kelapa sawit. Kegiatan ini merupakan salah satu Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Pekebun Kelapa Sawit yang diharapkan dapat memberikan dampak langsung secara positif untuk peningkatan produktivitas kelapa sawit di Indonesia dan efisiensi biaya usaha berekebun sawit rakyat.

PT Riset Perkebunan Nusantara - PPKS ditunjuk oleh BPDP KS dan Ditjenbun untuk menyelenggarakan pelatihan teknis budidaya kelapa sawit di Kabupaten Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah. Pelatihan ini diikuti 30 peserta yang diselenggarakan selama 6 hari, dimulai sejak tanggal 13 hingga 18 Mei 2024.

Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau, Bapak Tiryon Kuderon, dan perwakilan dari manajemen PT Riset Perkebunan Nusantara, Bapak Adi Cifriadi. Dalam sambutannya, Bapak Tiryon Kuderon menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas petani kelapa sawit melalui pelatihan ini. "Kegiatan ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa para pekebun memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengelola perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan," ujar beliau.

Bapak Adi Cifriadi dari PT Riset Perkebunan Nusantara menambahkan, "Kami berkomitmen untuk memberikan pelatihan terbaik yang mencakup berbagai aspek teknis budidaya kelapa sawit, mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pengelolaan OPT. Semoga para instruktur dari PPKS yaitu Bapak Donald Siahaan, Bapak Agus Eko Prastyo, Ibu Yurna Yenni, dan Bapak Sumaryanto mampu menjawab permasalahan Bapak/Ibu peserta dalam melakukan praktik budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan ".

Program pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan yang diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi para peserta. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta pekebun kelapa sawit yang lebih profesional dan mampu meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil panen mereka.

Dalam kesempatan ini, para pekebun juga mendapatkan kesempatan untuk melakukan kunjungan lapang ke KUD Tani Subur yang berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Barat. KUD ini merupakan salah satu KUD yang telah sukses mendapatkan sertifikasi ISPO dan RSPO. Bapak Sutiyana selaku Ketua KUD Tani Subur memotivasi dan menularkan semangatnya untuk para peserta pelatihan agar meningkatkan kemampuan beroganisasi yang baik serta praktik budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan.

Salah satu peserta pelatihan, Bapak Supriyanto, menyampaikan kesannya terhadap penyelenggaraan pelatihan ini. "Saya sangat berterima kasih kepada BPDP KS dan Ditjenbun atas kesempatan mengikuti pelatihan ini. Materi yang disampaikan oleh tim dari PT RPN PPKS sangat informatif dan relevan dengan kebutuhan kami sebagai pekebun. Metode pengajaran yang inovatif, berbasis pada riset terkini, sangat membantu kami memahami dan mengaplikasikan teknik-teknik budidaya kelapa sawit yang lebih efektif. Pelatihan ini benar-benar membuka wawasan kami dan memberikan harapan baru untuk meningkatkan hasil produksi kami setelah mengikuti pelatihan ini," ungkap Bapak Supriyanto.

Pelatihan yang diselenggarakan di Provinsi Kalimanten Tengah ini merupakan salah satu provinsi dari 14 provinsi dari rangkaian program pengembangan SDM PKS yang diselenggarakan oleh BPDP KS dan Ditjenbun yang dirancang untuk perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Sesi Foto Bersama Peserta Pelatihan, Instruktur, Perwakilan Manajemen PT RPN dan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau

Penyerahan plakat dari pihak penyelenggara kegiatan PT RPN kepada Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lamandau

Salah satu peserta Bapak Supriyanto berdiskusi kepada instruktur tentang praktik budidaya kelapa sawit

Sesi Foto Bersama antara Ketua KUD Tani Subur dan pihak penyelenggara pelatihan yang disaksikan oleh Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat

Peserta diajarkan tentang cara menghitung fruit set pada tandan buah segar kelapa sawit

Keterangan Lebih Lanjut:

Divisi Sekretariat

PT Riset Perkebunan Nusantara

Ponsel: +62811-1380-2648

Email: rpn@rpn.co.id

Didukung Oleh BPDP KS dan Direktorat Jenderal Perkebunan, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Melaksanakan Pelatihan Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit Kepada Pekebun Kelapa Sawit Kabupaten Aceh Barat.

Banda Aceh, 31 Mei 2024 – Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan pekebun dalam hal pemetaan, BPDP KS dan Ditjenbun menyelenggarakan kegiatan pelatihan Teknik pemetaan Lokasi Perkebunan kelapa sawit. Kegiatan ini merupakan salah satu Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang dasar-dasar pemetaan, 2) meningkatkan pengetahuan tentang peralatan pemetaan, 3) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam tracking lahan, pengolahan data, dan penyajian peta, dan 4)  meningkatkan keterampilan dalam pemetaan kebun.

Dalam menyampaikan materi tentang Teknik pemetaan Lokasi Perkebunan kelapa sawit, PT Riset Perkebunan Nusantara - PPKS ditunjuk oleh BPDP KS dan Ditjenbun untuk menyelenggarakan pelatihan tersebut dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang yang berasal dari Kabupaten Aceh Barat dan diselenggarakan di Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pelatihan ini diikuti diselenggarakan selama 5 hari, dimulai sejak tanggal 27 hingga 31 Mei 2024.

Dalam rangkaian acara pembukaan kegiatan ini, perwakilan dari manajemen PT Riset Perkebunan Nusantara Bapak SEVP Operation I PT RPN, Dr. Tjahjono Herawan,  menyambut seluruh peserta pelatihan serta perwakilan dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Ibu Eva Lizarmi yang dalam hal ini mewakili Direktur Perlindungan Perkebunan, Bapak Muklis SP, selaku Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, dan Bapak Mulyadi, M.Si selaku Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Bapak Muklis SP, selaku Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, dan disaksikan oleh, perwakilan dari Direktorat Jenderal Perkebunan Ibu Eva Lizarmi, manajemen PT Riset Perkebunan Nusantara, Bapak Dr, Tjahjono Herawan selaku SEVP Operation I PT  RPN, Bapak Muklis SP, selaku Kabid Penyuluhan dan Pengembangan SDM Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, dan Bapak Mulyadi, M.Si selaku Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat.

Dr. Tjahjono Herawan selaku SEVP Operation I dari PT Riset Perkebunan Nusantara menambahkan, " PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah memainkan peran yang penting dalam mengembangkan sumber daya manusia di sektor perkebunan kelapa sawit. PPKS telah berdedikasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas para pekebun dalam sistem usaha ini. ".

Salah satu peserta pelatihan, Bapak Yusra, menyampaikan kesannya terhadap penyelenggaraan pelatihan ini. "Saya sangat berterima kasih kepada BPDP KS dan Ditjenbun atas kesempatan mengikuti pelatihan ini. Materi yang disampaikan oleh tim dari PT RPN  sangat informatif dan relevan dengan kebutuhan kami sebagai pekebun dalam hal pemetaan. Metode pengajaran yang inovatif, sangat membantu kami memahami dan mengaplikasikan Teknik dalam melakukan pemetaan Perkebunan kelapa sawit . " ungkap Bapak Yusra.

Keterangan Lebih Lanjut:

Divisi Sekretariat

PT Riset Perkebunan Nusantara

Ponsel: +6285361031099

Email: rpn@rpn.co.id

Prestasi Dunia: Warisan Dokumenter Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Ditetapkan Dalam MOWCAP UNESCO

Arsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) yang didokumentasikan bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan catatan sejarah panjang pergulaan yang menyimpan catatan kerja sama internasional, kemajuan teknologi dalam industri gula, dan temuan baru dalam penelitian terkait gula di Indonesia bahkan dunia.

Arsip yang terhimpun pada periode 1887-1987 telah memperoleh pengakuan Internasional dalam forum General Meeting 10th Memory of The World Regional Committe for Asia and The Pacific (MOWCAP) yang diselenggarakan oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 6-10 Mei 2024 di Ulaanbatar, Mongolia. Arsip P3GI telah diakui signifikansinya karena menyimpan kesaksian penting mengenai evolusi industri komoditas. Bahkan keberadaannya memegang posisi penting dalam dunia kontemporer.

Penghargaan berupa sertifikat MOWCAP diserahkan langsung oleh Chairman MOWCAP Kim Kwibae kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Prov. Jatim Tiat S. Suwardi pada forum 10th General Meeting MOWCAP tahun 2024 di Best Western Premier Tuushin Hotel, Ulaanbaatar Mongolia, Rabu (8/5/2024). Hadir segenap tim dari Jawa Timur dalam agenda tersebut, yakni : Tiat S. Suwardi (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prop Jatim), Tidor Arif (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Timur), Aris Lukito (Kepala Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia) dan Nawiyanto (Tenaga Ahli).

Pejabat (Pj.) Gubernur Jatim Adhy Karyono menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas masuknya warisan dokumenter Arsip P3GI dalam MOWCAP tahun 2024. Ia menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan bukti dedikasi Jawa Timur bagi Indonesia.

“Alhamdulillah, usaha dan kerja keras tim Disperpusip Jawa Timur dalam mengarsipkan dan mendokumenterkan sejarah perkebunan gula di Jawa Timur mendapatkan pengakuan bukan hanya nasional tapi internasional. Ini sangat membanggakan,” ujarnya di Surabaya, Rabu (8/5).

Prestasi yang diraih kali ini, kata Pj. Gubernur Adhy, bukan hanya untuk Pemprov Jatim dan P3GI saja. Tetapi juga untuk warisan budaya bangsa Indonesia. Ini dari Jawa Timur untuk Indonesia. “Kami berkomitmen untuk terus memperluas dan memperkaya khasanah arsip kami, serta berbagi pengetahuan kami dengan komunitas lokal dan internasional,” ujarnya.

Menurutnya, sebagai bagian dari MOWCAP, khasanah Arsip P3GI akan menjadi akses terbuka bagi peneliti, akademisi, dan masyarakat umum. Hal ini akan memungkinkan penyebaran pengetahuan yang lebih luas tentang sejarah dan perkembangan perkebunan gula, khususnya di Jawa Timur.

“Selain itu juga untuk memfasilitasi dan kolaborasi lintas-batas dalam bidang penelitian dan pendidikan. Sehingga Pemprov Jatim mengundang masyarakat Indonesia dan komunitas internasional untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian dan promosi warisan dokumenter arsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia,” terang Adhy.

Lebih lanjut disampaikannya, dengan upaya yang dilakukan diharapkan dapat memastikan warisan berharga tersebut tetap hidup dan bermanfaat bagi generasi masa depan bangsa.

Sementara itu, Kepala Disperpusip Jatim, Tiat S. Suwardi menjelaskan, selain Arsip P3GI Pasuruan, terdapat naskah nasional lain yang masuk dalam MOWCAP. Di antaranya naskah Tambo Tuanku Imam Bondjol dan Arsip Indarung I PT Semen Padang. Pengukuhan sendiri dilakukan setelah evaluasi dan penilaian ketat oleh Komite dan negara anggota MOWCAP yang mengakui nilai penting Arsip P3GI dalam kegiatan 10th General Meeting MOWCAP.

Prof. Nawiyanto, sejarawan Universitas Jember menyatakan bahwa inskripsi warisan dokumenter P3GI dalam register Memory of the World   Asia Pasifik UNESCO merupakan pengakuan akan signifikansi koleksi ini sebagai memori kolektif dunia. Warisan ini vital dijaga dan direvitalisasi sebagai sumber inspirasi dan spirit kolaboratif untuk menciptakan dunia gula yang lebih memaniskan peradaban dan masyarakat.

Aris Lukito, selalu Kepala Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) sangat bersyukur atas capaian MOWCAP ini, mengingat lembaga yang telah berdiri sejak 9 Juli 1887 (136 tahun) dengan beragam catatan arsip operasional maupun risetnya memperoleh pengakuan secara resmi di kancah Internasional. Keberadaan lembaga riset yang didirikan sejak jaman pendudukan Belanda ini, pernah menorehkan catatan penting bagi Dunia dalam melahirkan varietas tebu POJ 2878 yang disebut sebagai "Wonder Cane" karena mampu mengatasi permasalahan penyakit sereh yang mendunia kala itu. Pentingnya riset serta kolaborasi tercermin dalam kegiatan lembaga baik dilingkup nasional maupun internasional.

Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia siap menyongsong wisata edukasi heritage untuk memberikan pengetahuan sejarah maupun teknologi dalam bidang pergulaan sehingga khasanah dokumen yang ada dapat memberikan manfaat bagi segenap masyarakat.

Keterangan Lebih Lanjut:

PT RPN - Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

Ponsel: +62 852-3148-4696

email: contact@p3gi.co.id