19/03/2024

Pemupukan Tanaman Karet

Pemupukan pada tanamana karet merupakan salah satu masukan yang diperlukan dalam kultur teknis perkebunan karet untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi. Perkebunan karet pada saat ini banyak menggunakan klon-klon unggul yang berproduksi tinggi yang menguras hara tanaman, sehingga memerlukan menambahan hara melalui pemupukan. Respon pemupukan dari tanaman tergantung dari status hara tanaman. Pada kondisi kekurangan hara, tanaman sangat respon terhadap pemupukan dan mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi lebih baik lagi.

Tujuan dari pemupukan bertujuan antara lain : (1) mempertahankan kesuburan dan menjaga kelestarian tanah, (2) menjaga keseimbangan hara tanah dan tanaman, (3) mempercepat pertumbuhan tanaman untuk Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), (4) meningkatkan dan mempertahankan produksi untuk Tanaman Menghasilkan (TM), (5) meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit.

Keberhasilan pemupukan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : (1) tepat dosis pupuk, (2) tepat jenis pupuk, (3) tepat waktu dan frekuensi pemupukan, (4) tepat cara pemupukan, dan (5) adanya pengendalian gulma.  Dosis pupuk sesuai dengan rekomendasi umum pemupukan seperti pada Tabel 1 dan 2. Pupuk diberikan diberikan sesuai dengan umur tanaman yang memberikan manfaat hara sesuai yang dibutuhkan.

Tabel 1. Rekomendasi umum pemupukan pada tanaman belum menghasilkan

UMUR

TANAMAN

(tahun)

JENIS PUPUK

Urea

(g/p/th)

TSP

(g/p/th)

KCl

(g/p/th)

Kieserit

(g/p/th)

Frekuensi

pemupukan

Pupuk dasar

100

1

250

120

100

50

6 kali/th

2

250

200

200

75

6 kali/th

3

250

200

200

100

6 kali/th

4

300

200

250

100

6 kali/th

5

300

200

250

100

6 kali/th

 Tabel 2. Rekomendasi umum pemupukan pada tanaman menghasilkan

UMUR

 (tahun)

JENIS PUPUK

Urea

(g/p/th)

TSP

(g/p/th)

KCl

(g/p/th)

Kieserit

(g/p/th)

Frekuensi

pemupukan

6 – 15

350

200

300

75

2 kali/th

16 – 25

350

150

250

75

2 kali/th

> 25 sampai 2 tahun sebelum peremajaan

200

150

2 kali/th

Jenis pupuk yang diberikan terdiri 4 jenis yaitu : (1) Urea, (2) TSP, (3) KCl, dan (4) Kieserit (Gambar 1). Selain pupuk tunggal untuk pemupukan tanaaman karet, dapat juga alternatif pemupukan dengan menggunakan pupuk majemuk.

Gambar 1. Jenis pupuk untuk pemupukan tanaman karet

Waktu dan frekuensi pemupukan harus tepat agar pupuk dapat terserap tanaman. Pemupukan dilakukan saat kondisi kelembaban tanah cukup baik pada saat sudah ada hujan. Frekuensi pemupukan di sesuaikan dengan umur tanaman, pada TBM menggunakan frekuensi 6x/tahun (Tabel 1), sedangkan pada TM menggunakan frekuensi 2x/tahun (Tabel 2).

Cara pemupukan juga harus tepat sehingga tanaman dapat memanfaatkan hara secara optimum sesuai stadia pertumbuhannya. Aplikasi pemupukan dapat dilakukan dengan cara tabur dan di benam tergantung dengan kondisi lokasi kebun, jenis pupuk yang digunakan, dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.

Pengendalian gulma dilakukan paling tidak satu minggu sebelum pemupukan untuk mengurangi kompetisi pemanfaatan pupuk. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan cara manual maupun kimiawi.

Pada saat ini harga karet yang masih rendah dan biaya pemupukan yang tinggi, memerlukan pertimbangan bijak untuk pelaksanaan pemupukan. Pemupukan selektif dapat dijadikan alternatif untuk areal yang defisiensi berat baik karena serangan penyakit maupun efek dari produksi yang berlebih, sehingga memerlukan penambahan hara segera untuk pemulihan kesehatan tanaman. Bijak dalam pemupukan untuk menjaga pertumbuhan dan produksi tanaman karet.