20/05/2024

Penyakit Gugur Daun Pestalotiopsis (PGDP)

Deskripsi dan Gejala

Penyakit gugur daun pestalotiopsis (PGDP)  pertama kali terdeteksi di Indonesia tahun 2016 di wilayah sumatera utara, kemudian menyebar ke Sumatera Selatan akhir tahun 2017 dan terus menjadi outbreak sampai saat ini. Penyakit  gugur daun  ini merupakan penyakit tular udara yang penyebarannya sangat cepat, lebih banyak menyerang daun yang tua, menyerang semua klon dan juga menyerang semua umur tanaman.

Sebaran Penyakit

Data Dirjebun tahun 2019, luas serangan penyakit ini di Indonesia mencapai 382.000 hektar dengan wilayah   Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalsel, Kalbar dan  Sulteng.  

Penyebab Penyakit

Penyakit gugur daun ini disebabkan oleh Pestalotiopsis sp (Pseudopestalotiopsis coccos, Pestalotiopsis microspora dan  Neopestalotiopsis cubana ).

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Penyakit

Kelembaban nisbi udara dan curah hujan yang tinggi membantu timbul dan berkembangnya PGDP. Kondisi tanaman yang lemah, kekurangan nutrisi, sistem ekploitasi yang berat dan pengendalian penyakit sebelumnya yang tidak tuntas yang menyebabkan penyakit ini semakin parah. 

Arti Ekonomi

Kerugian yang terjadi akibat penyakit ini yaitu turunnya produksi mencapai lebih dari 25 %-30%. Berdasarkan data Pusat Penelitian Karet Sembawa, penurunan produksi pada bulai Mei 2018 sekitar 27 %, bulan Juni turun 45,8% dibanding tahun 2017.  

Pengendalian Penyakit

Pengendalian gugur daun Pestalotiopsis ini sebaiknya  diusahakan melalui beberapa pendekatan, antara lain :

  1. Memelihara tanaman dengan baik. Tanaman di pupuk secara teratur menurut dosis dan ekstra 25 % N dan K.  
  2. Memperhatikan beban penyadapan sesuai dengan kemampuan klon.
  3. Melindungi tanaman dengan fungisida sistemik, cara aplikasi fungisida  bisa dengan cara fogging/pengabutan atau spraying/semprot ke bagian tajuk tanaman. 

(Kelti Proteksi Tanaman, Juni 2020)

 


Riko Cahya Putra, SP


Riko Cahya Putra, SP

Peneliti Tanah dan Pemupukan

Pendidikan

  • S1 - 2013 - Ilmu Tanah, Universitas Gadjah Mada

Minat Riset

  • Kesuburan Tanah
  • Pemupukan Tanaman
  • Kesesuaian Lahan

Biografi Singkat

Riko memperoleh gelara akademik Sarjana Pertanian di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mulai berkerja di Pusat Penelitian Karet sebagai calon peneliti bidang tanah dan pemupukan. Tahun 2017 mengikuti Diklat fungsional peneliti yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Cibinong, Bogor. Jabatan Fungsional Peneliti Ahli Pertama diperoleh pada bulan Maret tahun 2018. Riko terlibat pada beberapa kegiatan-kegiatan penelitian yang berhubungan dengan kesuburan tanah dan pemupukan tanaman. Selain penelitian sejak tahun 2014 juga terlibat pada kegiatan-kegiatan pelayanan seperti rekomendasi pemupukan tanaman dan evaluasi kelas kesesuaian lahan di perkebuanan besar negara maupun swasta. Riko juga terlibat dalam kegiatan pengujian efektivitas pupuk untuk pengajuan ijin edar maupun skala demplot. Universitas Gadjah Mada, Ilmu Tanah (2008-2013)

Kunjungan Kerja DPRD Provinsi Jambi

Komisi II DPRD Provinsi Jambi melakukan Kunjungan Kerja dalam rangka Studi Banding ke Pusat Penelitian Karet Sembawa hari Selasa tanggal 16 Juni 2020. Kegiatan studi banding kali ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Pinto Jayanegara, S.Psi, M.Si, BA dan Rocky Candra, SE. Hadir juga dalam kunjungan ini Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi H. Agus Rizal. Kunjungan kerja ini diterima secara langsung oleh Direktur Pusat Penelitian Karet, Dr. Edy Suprianto.

Rubber Notes Series

Rubber Notes Series memuat kajian singkat para peneliti Pusat Penelitian Karet terkait dengan inovasi dan teknologi perkaretan terkini.


Penyakit gugur daun Pestalotiopsis

Teknologi Aspal Karet

Model Tumpangsari Karet

Dinamika Iklim Dan Produksi Karet

Mengawal Potensi Produksi Klon Karet Unggul Melalui Pemurnian Klon

Produk-Produk Industri Kesehatan Berbasis Karet Alam

PROGRAM BINA KARET RAKYAT (BIKARA)

Pemupukan Tanaman Karet

Penggunaan Rainguar
Penggunaan Rainguard Sebagai Upaya Antisipasi Fenomena Anomali Iklim LA-NINA Pada Perkebunan Karet

Estimasi Kandungan Hara Nitrogen Perkebunan Karet Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh

Rubber Downstream Sector Goes To Green

Reduksi Emisi CO2 Dari Implikasi Teknologi Sekat Kanal Berbasis Komposit Karet Alam Di Lahan Gambut

TIPS AGAR PENYADAPAN DOUBLE CUT PADA KLON KARET METABOLISME RENDAH LEBIH OPTIMAL

Penyakit Daun Tanaman Karet

Strategi Untuk Mengatasi Dampak Sosial Ekonomi Dari Harga Karet Yang Rendah

Pengaruh Kondisi Perdaunan Terhadap Hasil Lateks Pada Tanaman Karet

Seleksi Toleransi Kekeringan Bibit Karet GT1 Dengan Penambahan Polietilen Glikol (PEG) 6000

SERI DISKUSI TEKNIS KARET ‘”Pestalotiopsis Kembali Mengancam Produksi Karet Nasional”

Pusat Penelitian Karet telah menyelenggarakan Webinar Seri Diskusi Teknis Karet dengan tema ‘‘Pestalotiopsis Kembali Mengancam Produksi Karet Nasional’ pada 18 Mei 2020. Seri Diskusi Teknis ini mengundang 3 (tiga) narasumber yakni: 1) Ardi Praptono, S.P., M.Agr. Direktur Perlindungan Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan; 2) Dr Tri Rappani Febbiyanti Kepala Kelompok Peneliti Proteksi Tanaman Pusat Penelitian Karet; dan 3) Rudi Arianto, S.P Asisten Kepala Kebun Bandar Betsy PTPN III.  Materi yang disampaikan antara lain: Kebijakan dan Program Pemerintah dalam Pengendalian Penyakit Gugur Daun di Perkebunan Rakyat, Epidemi dan Pengendalian Penyakit Gugur Daun Pestalotiopsis pada Tanaman Karet, dan Strategi dan Pengalaman Pengendalian Gugur Daun Pestalotiopsis di PT Perkebunan Nusantara III. Webinar ini diikuti oleh 77 peserta aktif dari berbagai kalangan dan dimoderatori oleh Dr Radite Tristama (Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian Karet). Pada akhir webinar, Direktur Riset dan Pengembangan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), Dr Gede Wibawa, menyampaikan bahwa (1) Penyakit gugur daun Pestalotiopsis merupakan penyakit penting tanaman karet dan menjadi fokus utama riset dan pengembangan, baik oleh Puslit Karet maupun melalui kerja sama riset global dengan IRRDB, (2) Mengingatnya besarnya dampak penyakit gugur daun Pestalotiopsis terhadap produksi diperlukan fasilitasi pemerintah dalam upaya pengendalian melalui program-program dari Direktorat Perlidungan Perkebunan, dan (3) Puslit Karet masih sangat terbuka dan siap membantu dan bekerja sama dengan Ditjenbun dalam rangka monitoring penyakit gugur daun, dan (4) PT RPN melalui Puslit Karet juga masih terus mendampingi PTPN Group dalam kegiatan pengendalian penyakit gugur daun di kebun-kebun lingkup PTPN. Materi webinar dapat diunduh pada tautan dibawah ini dan rekaman webinar dapat diakses melalui Youtube https://www.youtube.com/watch?v=oLv1J7YsvGg.

Kunjungan Sekjen IRRDB

Puslit Karet menerima kunjungan dari Sekjen
IRRDB Datuk Dr. A.Aziz  dan tim peneliti
IRRDB yaitu Dr. Murnita dan Mr. Tajudin Ismail dan dosen Universitas Negri
Malang, Dr. Ike Sari Astuti.  Dalam kunjungan tersebut,
ikut serta dosen dan mahasiswa dari The University of Queensland yaitu

  • Professor
    Victor Galea – Deputy Head of School, School
    of Agriculture and Food Sciences, UQ
  • Dr. Anthony Young, Senior Lecturer- Crop Protection, School of
    Agriculture and Food Sciences, UQ
  • Dr. Ammar Abdul Aziz, Lecturer- Agribusiness, UQ
  • Ms. Fathin Ayuni Azizan, Graduate student, UQ

Tujuan kunjungan adalah membuat kerjasama riset dan pertukaran pengalaman dalam menanggulangi penyakit khususnya penyakit gugur daun yang disebabkan oleh Pestalotiopsis.  Diskusi umum dilakukan di Balai Penelitian Teknologi Karet, Bogor dan dilanjutkan penyampaian kuliah umum oleh Prof Victor Galea di IPB dan dilanjutkan kunjungan lapang ke Pusat Penelitian Karet di Sembawa, Sumsel.